Minggu, 22 Maret 2015

Remuk Redam

Aku tak ubahnya seperti orang bodoh yang menggilaimu
Memujamu setiap waktu
Bahkan untuk hal kecil
Sedetail itu

Aku tak henti-hentinya merutuki diriku sendiri
Ya Tuhan
Harus berapa banyak kejadian lagi di depan mataku
Agar aku sadar
Agar aku tahu bahwa aku sedekitpun tak berarti baginya

Remuk redam
Ingin menangis pun tak ada gunanya
Terlalu berharga untuk seseorang yang tak pantas

Kembali
Ucapan demi ucapannya seperti kaset rusak di pikiranku
Tentang janjinya
Tentang masa depan yang di rencanakannya

Pupus
Aku harus menelan pil pahit itu
Mengubur setiap harapan-harapan
Yang bersemi saat ia mendendangkan kata-kata indah

Seharusnya aku tak memercayainya
Harusnya aku tak berharap

Lubuklinggau, 21 Maret 2015
21.35Wib

 

0 comments :

Posting Komentar

 
;